0858-6975-6558 pui@unisayogya.ac.id

About

Profil PSPKB

(Pusat Studi Perempuan, Keluarga dan Bencana)

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Profil

Pusat Studi Perempuan, Keluarga dan Bencana

Universitas Aisyiyah merupakan salah satu universitas yang mempunyai visi yaitu: menjadi universitas berwawasan kesehatan pilihan dan unggul berdasarkan nilai-nilai Islam berkemajuan. Universitas ‘Aisyiyah mempunyai dua misi yaitu: menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat berwawasan kesehatan dan berdasarkan nilai-nilai Islam berkemajuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Misi yang kedua adalah mengembangkan kajian dan pemberdayaan perempuan dalam kerangka Islam berkemajuan.  Pembentukan Pusat Studi Perempuan, Keluarga dan Bencana ini sejalan dengan visi misi universitas. Universitas ‘Aisyiyah merupakan Perguruan Tinggi di bawah organisasi perempuan yaitu organisasi ‘Aisyiyah. Sejarah Universitas ‘Aisyiyah sudah dimulai sejak tahun 1963 yaitu berdirinya Sekolah Penjenang Kesehatan, selanjutnya berkembang menjadi Sekolah Perawat Kesehatan, Pendidikan Program Bidan, Akademi Keperawatan, Akademi Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan, dan berkembang menjadi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. ‘Aisyiyah sangat mendukung kemajuan masyarakat terutama kesejahteraan perempuan.

Melalui hibah PUI-PT ini, UNISA telah membentuk dan mengembangkan Pusat Studi Perempuan, Keluarga dan Bencana, hal ini merupakan salah satu strategi UNISA untuk bisa mencapai visinya dan juga berkontribusi kepada pemerintah dalam meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia dalam menghadapi bencana melalui pendekatan pada perempuan dan keluarga.

Indonesia merupakan negara dengan risiko tinggi terjadinya bencana. Jumlah penduduk yang tinggi disertai kondisi geografis yang berisiko tinggi terjadinya bencana. Hampir setiap saat terjadi bencana baik bencana alam maupun non alam. Daerah Istimewa Yogyakarta dengan potensi alam yang dimiliki juga rawan terjadi bencana seperti letusan Gunung Merapi, gempa bumi, tsunami. Bencana non alam seperti kebakaran, penyakit, dan konflik-konflik social mudah terjadi karena penduduk DIY yang heterogen. Sudah banyak pusat studi yang menangani bencana tetapi belum ada pusat studi yang spesifik menangani perempuan dan keluarga di daerah bencana. Perempuan merupakan kelompok rentan dalam penanganan bencana. Pendekatan keluarga menjadi hal penting dalam penanganan bencana. 

Pembangunan keluarga merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Hal ini masuk dalam pembangunan sosial. Keluarga dianggap sebagai pilar yang menyokong kekuatan pembangunan nasional, karena keluarga sebagai komunitas mikro dalam masyarakat mempunyai peran dalam meletakkan elemen fondasi yang kuat pada anggota keluarga yang ada di dalamnya untuk menjadi sumber daya manusia yang sejahtera, unggul dan berkualitas (BKKBN, 2015). Keluarga yang sejahtera, unggul dan berkualitas merupakan fondasi dasar bagi keutuhan kekuatan dan keberlanjutan pembangunan (Kemenkes, 2018). Sebaliknya, keluarga yang rentan dan tercerai-berai mendorong lemahnya fondasi kehidupan masyarakat bernegara (Butler, 2018).

Ketahanan individu dan keluarga akan berakibat pada terjaminnya ketahanan masyarakat (Saefullah et al., 2018). Keluarga akan memiliki ketahanan dan kemandirian yang tinggi apabila keluarga tersebut dapat berperan secara optimal dalam mewujudkan seluruh potensi yang dimilikinya (Kolipah & Devy, 2016).

Salah satu aspek yang sangat esensial untuk membentuk ketahanan keluarga adalah perempuan dalam menjalankan perannya menjadi ibu. Untuk itu kualitas hidup dan kesehatan seorang ibu dalam sebuah keluarga sangat perlu diperhatikan (Esmaelzadeh Saeieh et al., 2017). Dalam konteks sosial di Indonesia, ibu mempunyai peran penting dalam mendidik dan merawat anak (Anifah et al., 2018), sehingga penguatan peran ibu menjadi suatu keharusan untuk membangun ketahanan keluarga serta menciptakan generasi masa depan yang unggul dan berkualitas (Anjarwati et al., 2019).

Pusat Studi Perempuan, Keluarga dan Bencana didirikan sejak September 2020. Struktur organisasi terdiri dari ketua, sekretaris, tenaga administrasi, dan tim peneliti. Kegiatan yang dilakukan, yaitu Pengembangan Kelembagaan, Penelitian dan Pengembangan, dan Diseminasi Hasil Penelitian. Pengembangan Kelembagaan melalui mengembangkan kemampuan peneliti, memperluas jaringan kerjasama dengan pihak terkait, melengkapi kebutuhan sarana prasarana PSPKB agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penelitian dan Pengembangan, dilakukan dengan cara mengadakan workshop penyusunan proposal agar berpeluang untuk mencapai target dari PSPKB. Kegiatan yang ketiga adalah Diseminasi Hasil Penelitian, PSPKB telah merencanakan kegiatan seminar internasional di Bulan Oktober 2022 bekerjasama dengan LPPM. Pusat Studi telah memiliki peta jalan yang jelas untuk mencapai Science and Technology Campus.Tim peneliti terdiri dari dosen dengan jenjang Pendidikan S3 dan S2. Peneliti terdiri dari berbagai multidisiplin ilmu yaitu: keperawatan, kebidanan, manajemen, bioteknologi, dan psikologi. Pendekatan yang dilakukan dalam penanganan bencana pada perempuan dan keluarga dilakukan secara menyeluruh karena melibatkan berbagai bidang keilmuan. Peralatan dan infrastruktur yang dimiliki dan mendukung kegiatan Pusat Studi adalah memiliki laboratorium terpadu yang dimiliki oleh UNISA Yogyakarta yang dipergunakan untuk kegiatan riset para peneliti PSPKB. UNISA Yogyakarta memiliki ranting, cabang, wilayah ‘Aisyiyah yang bisa dikembangkan untuk transfer teknologi kepada masyarakat. 

Tujuan pengembangan Pusat Studi Perempuan, Keluarga, dan Bencana (PSPKB) diusulkan menjadi PUI-PTOS adalah meningkatkan kesejahteraan perempuan dan keluarga di daerah bencana. Pembentukan PUI-PT PSPKB adalah untuk membentuk model penanganan bencana pada perempuan dan keluarga sebagai rujukan dalam menentukan kebijakan peningkatan kesejahteraan perempuan dan keluarga menghadapi bencana.

Get In Touch

Jl. Siliwangi (Ringroad Barat No.63) Nogotirto, Kec. Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

pui.unisayogya@ac.id